Bioskop Online, Bioskop234 - Putra terobsesi ingin menjadi pacarnya Nicole Gadis cantik dan populer
se SMA Kharisma. Padahal Nicole anti banget sama Putra yang penampilan
nya jauh dari kesan menarik.
Untuk Nonton Videonya Silahkan Klik Link Berikut :
Bioskop Online, Bioskop - atau Ghost Danur: I Can See Them merupakan film horor Indonesia yang dirilis pada 30 Maret 2017 disutradarai oleh Awi Suryadi. Film ini diangkat dari buku karya Risa Saraswati, Gerbang Dialog Danur yang ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang gadis indigo. Film ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Sandrinna Michelle, Shareefa Daanish, Indra Brotolaras, dan Kinaryosih.
Sinopsis Film Danur: I Can See Ghosts (2017)
Mengisahkan tentang Risa, seorang gadis kecil yang meminta teman baru di hari ulang tahunnya yang kedelapan, agar ia tak lagi kesepian. Sejak itulah Elly, ibunya, sering mendapati anaknya tertawa sendiri dan seolah sedang bermain dengan banyak teman. Elly pun mencari jalan untuk memisahkan Risa dari sahabat barunya tersebut yang ternyata adalah hantu. Akhirnya sahabat Risa itu pergi dari rumah neneknya.
Sembilan tahun kemudian, Risa dan adiknya, Riri, kembali ke rumah tersebut untuk menjaga sang nenek. Kejadian-kejadian aneh kembali terjadi, dan puncaknya adalah saat Riri menghilang. Risa pun harus menyelamatkan adiknya dari hantu jahat yang berencana membawa Riri ke dunia lain.
Sinopsis Film Danur: I Can See Ghosts (2017)
Detail Dan Cast Film Danur: I Can See Ghosts (2017)
Bioskop Online, Nontonfilmbaru -adalah
film thriller aksi Amerika 2007 yang disutradarai Peter Berg dan
dibintangi oleh Jamie Foxx, Chris Cooper, dan Jennifer Garner.Film
ini dibuat di Arab Saudi, dan secara longgar didasarkan pada pemboman
1996 atas kompleks perumahan Khobar dan pemboman 2003 di Riyadh.
Sinopsis Film The Kingdom (2007)
Selama
pertandingan softball di sebuah komplek perumahan perusahaan minyak
Amerika di Riyadh, Arab Saudi, teroris al-Qaeda memulai sebuah bom,
membunuh orang-orang Amerika dan Saudi. Sementara
satu tim membajak sebuah mobil dan menembak penduduk, seorang pembom
bunuh diri yang mengenakan seragam polisi palsu meniup dirinya sendiri,
membunuh semua orang di dekatnya. Sersan Haytham dari Kepolisian Negara Bagian Saudi membunuh para penjahat. Atase
Hukum FBI di Arab Saudi, Agen Khusus Fran Manner, memanggil rekannya
dari AS, Agen Khusus Ronald Fleury, untuk memberitahukan kepadanya
tentang serangan tersebut. Cara membahas situasi dengan Agen Khusus DSS Rex Bura saat sebuah
ambulans penuh dengan bahan peledak diledakkan, membunuh Manner, Bura,
dan banyak lainnya.
Di Markas Besar FBI di Washington, D.C., Fleury memberi briefing tentang tim penyebarannya yang cepat dalam serangan tersebut. Meskipun
Departemen Kehakiman A.S. dan Departemen Luar Negeri AS menghalangi
upaya FBI untuk menyelidiki serangan tersebut, Fleury menghasut duta
besar Saudi untuk mengizinkan tim investigasi FBI ke Arab Saudi. Fleury
mengumpulkan Agen Khusus Janet Mayes, seorang pemeriksa forensik,
analis FBI Adam Leavitt, seorang analis intelijen, dan Agen Khusus Grant
Sykes, seorang teknisi bom, untuk pergi ke Arab Saudi. Pada saat mereka bertemu dengan Kolonel Faris al-Ghazi, komandan Polisi Negara Saudi memberikan keamanan di kompleks tersebut. Penyelidikan dilakukan oleh Jenderal Al Abdulmalik dari SANG, yang
tidak memberi izin kepada Fleury dan timnya untuk menyelidiki.
Tim FBI diundang ke istana Pangeran Saudi Ahmed bin Khaled untuk makan malam. Sementara
di istana, Fleury membujuk Pangeran bahwa Kolonel al-Ghazi adalah
seorang detektif alami dan harus diizinkan memimpin penyelidikan. Dengan perubahan kepemimpinan ini, orang Amerika diijinkan akses langsung ke TKP. Saat mencari bukti, Sersan Haytham dan Sykes menemukan bom kedua diledakkan di sebuah ambulans. Fleury mengetahui saudara salah satu teroris yang tewas memiliki akses ke ambulans dan seragam polisi. Kolonel al-Ghazi memerintahkan tim SWAT untuk menyerang sebuah rumah, yang berhasil membunuh beberapa teroris bersenjata berat. Setelah
serangan tersebut, tim tersebut menemukan petunjuk, termasuk foto-foto
Kedutaan Besar AS dan kedutaan besar lainnya di Riyadh. Segera setelah itu, Wakil Kepala Kedutaan Besar AS Damon Schmidt
memberitahukan Fleury dan timnya bahwa mereka telah diperintahkan untuk
kembali ke Amerika Serikat.
Dalam perjalanan mereka ke Bandara Internasional Raja Khalid, konvoi mereka diserang dan tidak mampu. Leavitt diseret keluar dari mobil yang rusak dan diculik sementara Fleury berhasil melukai satu penyerang. Al-Ghazi
memimpin sebuah kendaraan sipil untuk mengejar SUV keempat dan mobil
lainnya menahan Leavitt ke lingkungan Al-Suwaidi yang berbahaya di
Riyadh. Saat
mereka berhenti, seorang pria bersenjata meluncurkan granat berpeluncur
roket ke arah mereka dan baku tembak sengit dimulai. Leavitt terikat di dalam kompleks.
Sementara
Sykes dan Haytham melihat pintu masuk kompleks, al-Ghazi, Fleury, dan
Mayes mengikuti jejak darah dan membunuh banyak orang bersenjata di
dalamnya. Mayes, yang terpisah dari yang lain, menemukan Leavitt dan penyerangnya, mempersiapkan video eksekusi Leavitt. Dia membunuh pemberontak yang tersisa, dan al-Ghazi dan tim tersebut mulai pergi. Fleury
kemudian menyadari ada jejak darah yang mengarah ke belakang apartemen,
dan al-Ghazi melihat kakek dan memeriksa tangannya. Ketika
orang tua itu memberikan tangannya, al-Ghazi melihat bahwa orang
tersebut kehilangan jari yang sama seperti Abu Hamza al-Masri dalam
banyak video kelompok teroris tersebut dan menegaskan kecurigaannya
bahwa kakek tersebut adalah pemimpin teroris. Cucu
remaja Abu Hamza berjalan keluar dari kamar tidur dan menembak al-Ghazi
di lehernya, lalu dia mulai mengarahkan senapan ke Mayes, mendorong
Fleury untuk membunuhnya. Abu Hamza kemudian mengeluarkan sebuah senapan serbu dan Haytham membunuhnya. Saat Abu Hamza meninggal, cucu lain memeluknya dan Abu Hamza membisikkan sesuatu ke telinganya untuk menenangkan anak itu. Al-Ghazi meninggal di pelukan Fleury.
Di rumah al-Ghazi, Fleury dan Haytham bertemu keluarganya. Fleury
mengatakan kepada anaknya bahwa al-Ghazi adalah teman baiknya, meniru
adegan serupa di film sebelumnya dimana dia menghibur putra Agen Khusus
Manner. Fleury
dan timnya kembali ke Amerika Serikat, di mana mereka dipuji oleh
Direktur FBI James Grace atas karya mereka yang luar biasa. Leavitt bertanya pada Fleury dan Mayes apa yang dibisikkan kepadanya untuk menenangkannya. Adegan tersebut menusuk putri Abu Hamza yang menanyakan putrinya sendiri apa yang kakeknya bisikkan padanya saat dia sekarat. Cucu
perempuan itu mengatakan pada ibunya, "Jangan takut pada mereka, anakku
Kami akan membunuh mereka semua," sebuah garis yang sama dengan yang
Fleury bisikkan pada Mayes.
Sinopsis Film The Kingdom (2007)
Detail Dan Cast Film The Kingdom (2007)
Diarahkan oleh : * Peter Berg
Diproduksi oleh : * Michael Mann * Scott Stuber
Ditulis oleh : * Matthew Michael Carnahan
Dibintangi : * Jamie Foxx * Chris Cooper * Jennifer Garner * Jason Bateman * Jeremy Piven * Danny Huston * Tim McGraw * Richard Jenkins
Tanggal rilis : * 22 Agustus 2007 (EIFF) * 28 September 2007 (Amerika Serikat) * 11 Oktober 2007 (Jerman)
